Masalah realisme dalam teater bukan sekedar “taken directly from actuality”, tetapi ada pengolahan kesadaran tentang hal yang besar hingga yang kecil dan mencoba “menyiasati” penggunaan dan pemanfaatan unsur-unsur dalam pentas—yang akan merangsang adanya refleksi terhadap kenyataan hidup yang getir, pahit, mencemaskan, penuh keputusasaan, tetapi tidak juga membuat kita jera untuk hidup terus. (Bakdi Sumanto, 2001:292)
Awal aku menulis blog memang satu paragraf, itu pun mengcopy dari pernyataan orang. Niat awalku dalam membuat blog ini adalah untuk menyimpan tulisan, yang apabila aku butuhkan dapat kubaca lagi. Kusimpan secara online agar tidak memenuhi hard disk. Selain bisa kubaca ulang, mungkin ada orang lain juga yang membutuhkan isi tulisan itu. ~ Komentar ini aku tulis 07 Januari 2020