Lagu yang begitu kuat mempengaruhi kami,
Saat bersama, membangun Keluarga Rapat Sebuah Teater (KRST) komunitas teater di Fakultas Psikologi Universitas Gadjah Mada, Jogyakarta pada tahun 1994.
NYANYIAN JIWA
Nyanyian jiwa
Bersayap menembus awan jingga
Mega mega
Terberai diterjang halilintar
Mata hati
Bagai pisau merobek sangsi
Hari ini
Kutelan semua masa lalu
Biru biru biru biruku
Hitam hitam hitam hitamku
Aku sering ditikam cinta
Pernah dilemparkan badai
Tapi aku tetap berdiri oh
Nyanyian jiwa haruslah dijaga
Mata hari haruslah diasah
Nyanyian jiwa haruslah dijaga
Mata hari haruslah diasah
Menjeritlah
Menjeritlah selagi bisa
Menangislah
Jika itu dianggap penyelesaian
Biru biru biru biruku
Hitam hitam hitam hitamku
Aku sering ditikam cinta
Pernah dilemparkan badai
Tapi aku tetap berdiri, oh….oh…oh
Nyanyian jiwa haruslah dijaga
Mata hati haruslah diasah
Nyanyian jiwa haruslah dijaga
Mata hati haruslah diasah
http://musiklib.org/Iwan_Fals-Nyanyian_Jiwa-Lirik_Lagu.htm
……Menjeritlah……menjeritlah selagi bisa,….
menangislah,…jika itu,…. dianggap penyelesaian….
Pada syair ini kami berteriak, hingga pernah sekuriti fakultas mendatangi kami. Mengetahui bahwa itu kami sedang berlatih teater, Ia kembali ke pos nya.
salam untuk
….Pak Sarwanto
,…..Mbah Trimo
,…Mas Meidi,
ach namanya pun ada yang ku lupa,….
mereka sudah bahagia di sana,
Amin
sebuah keping kenangan di pojok kampus itu….
WOW,….wow,..wow,….manteb Bu,…tks
SukaSuka
Para Diva
Ada sesuatu di dalam diri kita
yang bersiul seperti bocah,
melangkah bebas di alam pedesaan.
Ada sesuatu di dalam diri kita
yang membangunkan banyak hal …
semisal mentari terbit.
Ada sesuatu di dalam diri kita
yang berbicara,
bagai lembutnya deburan samudera.
Ada sesuatu di dalam diri kita
yang mengarahkan hidup kita
seperti maestro yang memberikan ilham.
Ada sesuatu di dalam diri kita
yang merupakan sebuah simphoni
menyatu dengan bintang-gemintang.
Ada sesuatu di dalam diri kita
yang mengawasi kita semua
sebagai bagian dari Bimasakti.
Semua diva yang sedang berlatih !
Semua pelajaran untuk mengingat
keindahan dan kekuatan kita.
Sehingga kita bisa menjawab panggilan dari sang arif …
dan menyilaukan dunia baru
menjadikan keberadaan yang manis …
*** Dalam puisi kita dapat mengubah / menghapuskan apapun kecuali kebenaran …
SukaSuka