Ada sebuah daya tarik yang memikat, antara ketidakberdayaan, kesepian, dan perasaan terbebaskan. Di antara begitu banyak perasaan yang berdesakan, dan pikiran yang seakan ingin menyeruak untuk didengarkan, yang aku cari sebenarnya hanya perasaan bahagia. Konon katanya bahagia berasal dari cinta, lalu mendatangkan impian? Itukah yang kualami, menghilangkan cinta, lalu berputar-putar mencari bahagia yang entah dimana adanya?
Aku percaya akan cinta, aku tetap mencari impianku, dan aku yakin aku diciptakan untuk bahagia. Bila aku menghilangkan diriku, sudikah Engkau mengembalikan aku lewat sedu sedanku? Berapakah doa yang Kau butuhkan, sampai Engkau menggubris aku? Atau, jangan-jangan, hanyalah aku yang lari daripadaku, sehingga Engkau tidak dapat menjamahku?
Aku tahu aku diciptakan untuk bahagia, lewat sederhananya tiupan angin, kerlingan debu, suara burung di pagi hari. Pun, aku diciptakan untuk bahagia, lewat rumitnya bisikan hatiku, abstraknya pikiran dan impianku, juga petualangan-petualangan nakalku.
Bila hidup hanya sekali, aku mau hidup untuk bahagia! Mencoba menderita, namun tidak terikat padanya. Mereguk kebahagiaan, namun bukan candu bagiku. Aku bahagia, karena aku utuh, aku bebas, aku paham. Aku bahagia, karena aku diciptakan bahagia….dan jadilah aku!
Pengelana