PSIKODRAMA dalam AKSARA
Berawal dari hilangnya ide dalam membuat kegiatan di dalam kelas, maka saya berniat menggunakan psikodrama untuk mengajarkan peserta didik saya untuk mengenal huruf.
Saya, guru salah satu TK di Kawasan Tebet Timur. Saya ditugaskan untuk mengajarkan baca untuk kelas TK B.
Selama saya bermain dengan peserta didik saya hanya menggunakan media , kertas , pinsil , lem , krayon dll. Rasa jenuh mulai menghinggapi saya.
Rasa mati untuk berkreativitas mulai terasa, sehingga mempengaruhi kegiatan di dalam kelas.
Psikodrama pilihan untuk menghidupan kembali kreativitas guru maupun anak didik. Dengan mencoba bertukar pikiran dengan Mas Didi, Dan Mas Didi memberikan pendapat untuk membuat huruf menggunakan tubuh. Selain dapat mengenalkan symbol huruf, ternyata dapat mengembangkan kreativitas dan kerjasama peserta didik.
Awal kegiatan, saya hanya memberikan contoh dengan cara menuliskannya huruf-huruf yang akan dibuat oleh peserta didik di papan tulis dan meminta peserta didik untuk membayangkan peserta didik menjadi garis-garis yang akan membentuk huruf.
Dalam waktu 30 menit, mereka dapat berkreasi membentuk beberapa huruf, seperti A , B , b , d , D , C , E , F dan yang terlihat difoto adalah huruf W, setelah itu peseta didik dapat menyebutkan satu kata yang berkaitan dengan huruf yang telah dibikin. Misal : untuk huruf B, peserta didik menyebutkan kata “ badan , baju , bau dll .
Dan dengan menggikuti kegiatan Psikodrama membuat perubahan suasana dalam kelas lebih menyenangkan dan membuat peserta didik dapat mengembangkan kreatifitas lebih berkembang.
CK