Berdasarkan pengalaman mempraktekkan Psikodrama, ada beberapa hal yang menarik dari pelatihan dengan menggunakan Psikodrama, atau Eksplorasi Tindakan, berikut diantaranya :
Keseluruhan proses dilakukan dengan bertindak, aktif bergerak, peserta tidak perlu menulis. Mereka diajak untuk berbagi, saling bercerita, berdialog dan bermain . Setiap permainan memiliki tujuan dan saling berkaitan dalam mengeksplorasi materi pelatihannya.
Semua peserta diajak terlibat, berinteraksi mengungkapkan diri, sering dalam berinteraksi terjadi hal hal yang tidak terduga, spontan dan menimbulkan kelucuan dan kegembiraan.
- Mengolah Pikiran, Rasa dan Tindakan (Psikologi Holistik)
Dalam Psikodrama melibatkan tiga instrumen, Pikiran, Rasa dan Tindakan. Peserta dalam bereksplorasi diajak untuk bertindak, dilanjutkan untuk merasakan tindakan itu, muncullah pengalaman baru menjadi pengetahuan baru yang memperkaya pikirannya. Kesadaran ditumbuhkan sehingga dapat juga menyentuh aspek Spiritual.
Agar berani dalam bereksplorasi tindakan, dibangun suasana boleh salah, makin banyak membuat kesalahan berarti makin banyak belajar, tidak pernah salah berarti tidak pernah belajar.
Eksplorasi Tindakan, juga mengeksplorasi Rasa dan Pikiran, peserta diajak masuk ke Surplus Reality, menjelajahi kemungkinan tanpa batas, melakukan tindakan yang belum pernah dilakukan, mengungkapkan perasaan yang terpendam, serta berpikir dari berbagai sudut pandang. Kesemuanya menghasilkan kesadaran baru. Peserta memiliki cara pandang baru terhadap dirinya, sehingga mampu melihat dari cara yang berbeda.
6. Revolusi Belajar Cepat Tanpa Buku
Ada banyak teori tentang belajar, cara otak bekerja dan metoda cepat menguasai sesuatu
Tetapi psikodrama tidak membutuhkan teori apapun walaupun teori apapun dapat dijelaskan dengan psikodrama. Cara belajar cepat revolusioner sesungguhnya ada dengan mengalami langsung alias nyebur dalam drama kehidupan yang di hadirkan dalam situasi nyata di sini dan saat ini . Psikodrama melatih semua komponen hidup manusia: fisik (gerak,ekspresi,bahasa tubuh), psikis ( emosi,motif dan kebutuhan diri) juga mental spiritual. (Iip Fariha)
7. Mengubah Impian jadi Kenyataan
Dramakan saja impianmu. Otak sesungguhnya tidak membedakan impian dengan realitas. Tetapi saat impianmu dibentuk dalam drama. Kenyataanlah yang sedang dihadapi saat ini dan di sini. Psikodrama melampauinya ruang dan waktu, menghadirkan masa lalu atau masa depan dalam kesadaran yang utuh dan real. (Iip Fariha)
Yogyakarta, 28 Mei 2019