Psikodrama adalah Action Method, sering digunakan sebagai psikoterapi, di mana klien menggunakan dramatisasi spontan, bermain peran, dan presentasi diri yang dramatis untuk mengungkapkan dan mendapatkan wawasan tentang kehidupan mereka.
Psikodrama dikembangkan oleh Jacob L. Moreno, Psikodrama mencakup elemen teater, sering dilakukan di atas panggung, atau ruang yang berfungsi sebagai area panggung, di mana alat peraga dapat juga digunakan. Terapi Kelompok psikodrama, yang dilakukan di bawah arahan psikodramatis berlisensi, memperagakan kembali kehidupan nyata, situasi di masa lalu (atau proses mental batin), melakukan semua itu di masa sekarang. Peserta kemudian memiliki kesempatan untuk mengevaluasi perilaku itu semua, merefleksikan bagaimana insiden masa lalu dimainkan di masa sekarang dan lebih dalam memahami situasi tertentu dalam kehidupan mereka.
Adam Blatner memberikan Istilah Baru, dengan Eksplorasi Tindakan, agar meminimalkan kesan Negatif dari Psycho, orang Gila, dan Drama berpura-pura.
Tentu saja arti dari kata itu sendiri merupakan permasalahan juga: Psycho mirip psikotik dan berbahaya sehingga orang berpikir mengenai film Alfred Hitchock yang menakutkan tentang pembunuh gila tapi pintar, “Psycho” . Mereka juga berpikir tentang karikatur psikoanalisis, pria yang berjenggot, ekspresi dengan gaya tertentu, dan subjek kartun yang begitu banyak. “Drama” dikaitkan dengan terlalu mendramatisir-, dengan pencitraan selebriti, dan tak seorang pun ingin dikenal sebagai “Ratu Drama” (tukang bohong). Sangat mengusik karena tidak dimaksudkan untuk diasosiasikan menjadikan hal tersebut, saya terpaksa mengakui bahwa sebenarnya ini adalah apa yang kebanyakan orang pikir ketika mereka mendengar kata Psikodrama. ~ Adam Blatner
Aku memaknakan dengan bebas dalam bahasa lokal Jawa, Ilmu Tinemu Kanthi Laku. dalam bahasa jawa Ilmu bukan sekedar pengetahuan, melainkan keseluruhan dari Pengetahuan, Kemampuan serta Karakter yang menyertainya, atau jika diberikan istilah yang lebih populer adalah Kompetensi. Jadi Ilmu Tinemu Kanthi Laku adalah Kompetensi akan didapatkan dengan melakukan Tindakan.
Dalam mempelajari sesuatu dilakukan dengan Tindakan, selanjutnya dirasakan, kemudian disadari oleh pikiran. Maka Pengalaman tersebut menjadi disadari. Sesuai dengan ungkapan yang disampaikan oleh Romo Pembimbing Rohani di Girisonta bahwa Pengalaman dan Kesadaran akan menjadi Ilmu, yang selanjutnya dapat diaplikasikan untuk menjadikan kehidupan lebih baik.
Yogyakarta, Mei 2019
3 tanggapan untuk “Psikodrama Rasa Jawa : Ilmu Tinemu Kanthi Laku”