Dunia adalah Panggung sandiwara, menggunakan drama sebagai alat bantu bukanlah hal baru. Para filsuf Yunani dan Romawi kuno sampai dramawan kontemporer, telah menggunakan sebagai cara yang menarik untuk bercermin dan mengeksplorasi kondisi manusia.
Pandemi menjadikan Kondisi Tidak Pasti
Kabar berita terakhir menyatakan ada peningkatan yang lebih cepat yang terpapar Virus Corona dan upaya meredam penyebaran penularannya, pemerintah di semua negara, termasuk Indonesia, menerapkan kebijakan karantina mandiri lagi. Padahal beberapa waktu yang lalu sudah ada pelonggaran dan transisi menuju “Normal Baru” sekarang diperketat lagi.
Tak ada yang tahu pasti, kapan pandemi virus Corona ini berakhir. Setiap orang merasakan ketidakpastian dalam menjalani kesehariannya. Mereka merasakan kehilangan arah kehidupan “normal” untuk masa depannya. Situasi ini sangat rentan mengganggu kondisi kesehatan mental seseorang. Gangguan kesehatan mental seperti gelisah, cemas, khawatir, ketakutan, stres, hingga memicu depresi bahkan keinginan untuk bunuh diri.
Given Circumstance bagi Aktor
Pandemi yang semakin tidak pasti ini dapat disamakan dengan Given Circumstance (situasi terberi) istilah dalam drama oleh Stanislavski. Keadaan yang diberikan atau diterapkan pada setting total kondisi lingkungan dan situasional. Kondisi yang menentukan peran yang harus dilakukan setiap aktor dalam drama. Burke menyatakan bahwa kehidupan bukan seperti drama, tapi kehidupan itu sendiri adalah drama. Jadi Pandemi Corona menjadi keniscayaan situasi yang harus disikapi oleh setiap orang.
Aktor Protagonis
Moreno, Bapak Psikodrama mengajak tiap orang menjadi Protagonis, aktor utama bagi drama hidupnya. Aktor utama yang menjadi pusat dan menentukan jalannya cerita hidupnya, keputusannya menjadi penentu hidupnya. Aktor yang siap menghadapi dan mengatasi persoalan yang muncul. Baik persoalan dari dalam dirinya maupun dari luar diri, situasi kondisi lingkungan, dan orang lain
Aktor yang baik menerima kondisi tersebut pada tingkat kesadarannya untuk membantu memperdalam pemahamannya tentang bagaimana bertindak dan mensikapinya. Ia mengolah 3 instrumen utama dirinya, agar tetap optimal dan produktif sebagai individu.
Belajar dari konsep konsep dalam drama, Kita adalah aktor yang menentukan bagaimana mensikapi kondisi Pandemi given circumstance dengan menjaga fisik tetap sehat, perasaan optimis dan pikiran yang positip. Kita tidak menolak Pandemi Corona. Kita menerima situasi ini, mempelajari, membawanya dalam kesadaran untuk membantu menemukan cara mensikapi yang tepat dan bertindak produktif.
Pertama sehubungan bahwa Pandemi Corona adalah mengenai kesehatan fisik, maka perlu dilakukan adalah menjaga kesehatan fisik terlebih dahulu yaitu, dengan mengikuti protokol kesehatan yang sudah disebarkan oleh pemerindah dan lembaga lembaga yang berwenang, di berbagai media, baik offline maupun online.
Kedua, perasaan dibangun positif dengan meyakini bahwa Pandemi ini pastilah akan berlalu juga. Menjaga interaksi sosial dengan menjaga jarak, ciptakan kegembiraan dan pandang bahwa situasi ini merupakan peluang untuk belajar lebih kreatif dan berani.
Ketiga, isi pikiran dengan informasi yang benar, dari sumber yang terpercaya. Bersikap kritis terhadap informasi yang banyak bersliweran.
Keempat, Bila dalam karantina mandiri, daripada menyesali apa yang sudah tidak lagi dapat dilakukan, lebih baik mulai melakukan tindakan yang baru, seperti menanam pohon, memasak sendiri, belajar secara online, menulis, atau melakukan hobby yang selama ini jarang dapat dilakukan. Bahkan dapat juga melakukan bisnis kecil kecilan, seperti jualan online, baik kuliner maupun barang barang kelontong yang dibutuhkan banyak orang.
Meski awalnya juga berat, yang penting tetap kreatif pastilah ada kesempatan yang muncul. Ada tetangga yang malah sekarang bisnisnya sebagai penjahit, omzetnya meningkat oleh pesanan masker. Ada juga tetangga yang jual kuliner ayam bakar, sekarang malah laris dari pembeli secara online.
Pemerintah Indonesia juga memberikan bantuan untuk mengembangkan UMKM, dengan adanya bantuan modal untuk memulai UMKM bagi yang terdampak Pandemi. Adikku berkelompok 20 orang mendapatkan bantuan modal ini. Ada juga Kartu Prakerja, bagi siapa saja yang terkena PHK, atau belum mendapatkan pekerjaan setelah lulus sekolah. Kartu Prakerja dapat digunakan untuk belajar secara online gratis, dibiayai oleh pemerintah dan mendapatkan insentif per bulan jika belajar dengan benar.
Bagaimana pun selalu ada peluang bagi yang terus berusaha. Seorang aktor akan selalu kreatif menemukan peluang peluang untuk tetap produtif. Kita diajak untuk menjadi aktor protagonis, sehingga selalu mampu menemukan peluang dalam situasi apa pun.
Yogyakarta, 5 Desember 2020