“Aku tidak ingin pulang,” teriakmu
di kebun binatang
seperti anak kecil
yang sedang kegirangan
berada di toko mainan.
“Kenapa?” tanyaku seolah bingung
padahal aku paham maksudnya.
“Karena saat aku kembali ke tempat tidur,
aku kembali merasa
bahwa ada harapan-harapan
yang tidak bisa terawat dengan baik
khususnya ketika aku memandangi
punggungnya atau menerima pelukannya.
Kami sebetulnya
tak lebih dari sepasang manusia
yang tidak bahagia
tetapi terlalu memaksakan diri
agar terlihat bahagia.
Sering kali
ini membuatku tersiksa.
Katanya dia baik-baik saja.
Aku tidak percaya.
Barangkali dia hanya sibuk
menyangkal perasaannya.
Dia laki-laki
yang cukup baik sebetulnya,
tetapi kini
aku tidak lagi nyaman
bila bersamanya.”
Kartasura, 21 Januari 2019
Qanifara