Diam-diam kala itu langit sedang mendengar pengakuan seseorang.
Sebut saja dia.
Dulu dia mempunyai banyak keinginan.
Sayang, sebagian besar keinginannya selalu menuai kegagalan.
Hatinya kerap resah, gelisah, dan marah tak terarah.
Lalu dia mengeluh kepada Tuhan.
Namun Tuhan justru semakin banyak memberinya kesedihan.
Dia lewati semua kesedihan itu dengan bersusah payah.
Hingga pada akhirnya sebuah tragedi menampar keras kesadarannya.
Seakan ada malaikat berbisik di telinganya, “ketika semua keinginanmu terpenuhi, belum tentu setelah itu kamu akan menjadi lebih baik, sebab apa yang kamu inginkan belum tentu yang kamu butuhkan.”
Lalu dia menangis sejadi-jadinya.
Namun tiap kali dia mengingat pernyataan itu, senyumnya mengembang dan hatinya menjadi lebih mudah untuk menerima dan bergembira.
Kartasura, 13 Juni 2016
Qanifara